Eko Setyawan, Kepala Cabang Astra Daihatsu Yogyakarta di Jalan Magelang, menjelaskan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah menyediakan solusi mobilitas. Unit komersial seperti blind van atau mobil box menjadi tulang punggung yang sangat dibutuhkan UMKM untuk membawa makanan dan suplai logistik ke dapur umum.
Daihatsu telah menyiapkan unit dengan spesifikasi khusus yang berbasis pada Daihatsu Gran Max atau blind van. Unit ini dirancang fleksibel menyesuaikan kebutuhan operasional lapangan.
“Kami menyiapkan unit dengan spek khusus. Desain box dapat menyesuaikan, misalnya dengan bentuk rak sesuai dengan kebutuhan tempat makan. Jika konsumen sudah memiliki desain, mereka hanya perlu memesan mobil box nya sudah cukup,” ujar Eko.
Konsumen yang membutuhkan spesifikasi box kustom di luar standar pabrik dapat melakukan pemesanan utuh. Perlu diperhatikan, spesifikasi di luar standar pabrik ini memerlukan perjanjian terpisah dengan pihak karoseri dan dapat memengaruhi garansi standar kendaraan.
Program MBG Jadi Motor Pertumbuhan dan Loyalitas
Program MBG ini menjadi motor pertumbuhan utama bagi penjualan unit niaga Daihatsu. Daihatsu memproyeksikan program MBG akan mendorong kenaikan penjualan ritel sebesar 30% dari gabungan Gran Max dan blind van, dengan target volume sekitar 10–15 unit per bulan.
Eko mengakui permintaan cukup fluktuatif, namun pasokan unit memerlukan estimasi waktu tunggu 1–2 bulan, terutama untuk unit box kustom yang melibatkan penyesuaian di karoseri.
Sebagai bentuk apresiasi dan loyalty customer, pembeli unit khusus untuk mendukung program MBG ini berhak mendapatkan benefit tambahan melalui program DaiFest 2025.
“Program ini sebagai bentuk loyalty customer yang jarang terjadi. Kami memberikan benefit yang sangat banyak,” kata Eko. Pembeli unit MBG ini berkesempatan mendapatkan undian eksklusif dan benefit loyalitas tambahan yang biasanya mencakup cash back atau diskon khusus, memberikan nilai lebih bagi UMKM yang berpartisipasi aktif dalam program pemerintah.
Sementara itu, program trade-in (tukar tambah) masih berlaku untuk unit passanger, namun untuk unit niaga yang mendukung MBG, UMKM cenderung menambah armada daripada menukarkan mobil lama mereka, menegaskan kebutuhan mobilitas yang tinggi di sektor ini. (*)